Sunday 13 March 2016

Lomba ini Mengajarkan Kita Bahwa yang Berlebihan dan Tergesa-gesa itu Tidak Baik

lomba makan, makan korban
Sial bagi FJ (45), alih-alih menang justru nyawanya melayang, bukan hadiah 5 miliar yang di dapat, tapi tiket ke akhirat. Seperti banyak diberitakan di media online juma'at kemarin tanggal 11 maret 2016, bahwasanya FJ tersebut meninggal pada saat mengikuti lomba balap makan ayam yang diselenggaran oleh sebuah restoran cepat saji francise ayam goreng sebut saja dengan inisial KFC.
Sekilas mengenai lomba yang dimulai  3 maret 2016 dan berhadiah utama 5 miliar tersebut syaratnya adalah peserta lomba harus memesan paket balap ayam seharga Rp. 150.000.dan melakukan registrasi online terlebih dulu. Kemudian, mekanisme pemenang akan ditentukan berdasarkan perserta yang tercepat (maksimal 5 Menit) yang dapat menghabiskan seluruh 5 potongan ayam (1 box/bucket).

Kronologi kejadian meninggalnya MJ yaitu setelah korban tersedak ketika baru makan potongan ayam yang ke tiga yang mengakibatkan korban sulit bernapas. Meski sempat diberikan pertolongan dan dibawa ke RS namun nyawanya tidak dapat terselamatkan. Dan kini pihak kepolisian langsung melakukan otopsi pada korban dan memeriksa beberapa saksi termasuk EO acara dan restoran selaku penyelenggara. Sampai artikel ini saya tulis, belum ada keterangan pasti dari pihak berwenang, namun penyelenggara mengklaim kejadian tewasnya peserta lomba tersebut murni kecelakaan.

Meskipun kita meyakini bahwa ajal itu ada di tangan Tuhan, setidaknya kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini karena tidak akan ada akibat kalau tidak ada sebab,begitulah hukumnya.
Nah, dalam kasus ini pelajaran pertama yang bisa kita ambil adalah bahwa 'sesuatu yang berlebihan itu tidak baik'. Jika wajarnya seseorang itu sekali makan cukup satu porsi, ya gak usah maksa sampai tiga porsi meskipun dengan iming2 hadiah gedhe. Bukankah Rasul pernah berpesan pada kita untuk berhenti makan sebelum kenyang, lha kalau sampai 5 porsi itu namanya bukan sekedar lapar tapi udah menjurus rakus dan itu merupakan sikap tercela. 
“Makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al A`raaf : 31)
Pelajaran berikutnya yang bisa kita petik adalah bahwa 'sesuatu yang tergesa-gesa itu tidak baik'. Woles aja bro.. nikmatin setiap prosesnya..  Dalam islam tergesa-gesa adalah sifat setan. Selain dilarang makan secara berlebihan, adab lainnya yaitu ketika makan sebaiknya dilakukan dengan tidak tergesa gesa, bahkan disunahkan oleh Nabi untuk mengunyah makanan sampai 30 kali sebelum ditelan. Lha ini malah nekat dibuat balapan.. tau kan akibatnya.. Hemm

Kata lain dari tergesa-gesa adalah terburu oleh waktu, memaksa selesai cepat dalam waktu singkat. Sedangkan 'yang terlalu cepat itu belum tentu baik', contohnya lulus terlalu cepat itu tidak selalu baik atau terlalu cepat dalam hal,  Ah sudahlah..
Nambahin lagi, dan perlu diingat juga bahwa sesuatu yang diperoleh secara cepat atau biasanya disebut instan itu tidak baik. Contohnya beragam, dari makanan sampai kekayaan. Bahwa yang disebut makanan instan itu tidak hanya mie saja tapi juga termasuk jenis makanan fast food, sedangkan kekayaan instan itu juga tidak hanya tentang pesugihan saja tetapi termasuk juga kekayaan yang diharapkan diperoleh melalui sayembara (sama-sama bertaruh nyawa).


Semoga strategi marketing para pelaku usaha kedepannya tidak hanya mengusung kreatif tapi juga harus punya asas yang mendidik sehingga lomba 'makan' yang akhirnya 'makan' korban ini tidak terulang.

Share this

0 Comment to "Lomba ini Mengajarkan Kita Bahwa yang Berlebihan dan Tergesa-gesa itu Tidak Baik"

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...